Selasa, 21 Mei 2013

Hidup Ini Betapa Singkat ya Tuhan

Diposting oleh Nirmala di 21.30 0 komentar

Siapa yang tahu detik berikutnya akan terjadi apa, siapa yang tahu jam berikutnya akan seperti apa, siapa yang tahu hari ini akan berakhir seperti apa.

Sahabat, teman, keluarga hanya mampu mengenang, manusia hanya pelaksana misi penciptaan, manusia hanya menjalankan, menggunakan apa yang dititipkan dalam hidupnya termasuk nyawa. 
Siapa bisa menolak takdir. Bukankah sejak awal manusia diciptakan memang hanya menjalankan sesuai kehendak Penciptanya?

Sekalipun manusia mengatakan, “baru kemarin kami berjumpa, dan ia masih baik-baik saja” Tapi ada sutradara hebat dibalik drama kehidupan manusia di bumi ini, manusia hanya aktor drama, mana mungkin aktor memiliki kewenangan untuk melawan sutradara.

Hidup ini memang singkat, tetapi bukan masalah jangka waktunya. Tetapi adakah kenangan yang kita goreskan dalam hidup ini? adakah dampak yang kita berikan kepada orang-orang yang nantinya akan kita tinggalkan.
Mulailah memaknai hidup dengan hal positif yang membangun, agar misi penciptaan manusia tidak menjadi hal yang sia-sia :)

Rabu, 08 Mei 2013

My Strawberry Cake

Diposting oleh Nirmala di 08.38 0 komentar

Title                : My Strawberry Cake
Author            : Nirmala Atma
Ratting           : PG
Genre             : Romance
Main cast       : Yamada Ryosuke (HSJ), Morimoto Ryutaro, Morimoto Miyako (OC)
Disclaimer    : This fanfic for Yamada Birthday ke 20, i don't have anything about Yamada Ryosuke, i just   own the plot. Tetapi, ingin dimiliki oleh Yamada Ryosuke suatu saat nanti. hehehe :)


Welcome Mei :) 
Masih musim yang sama seperti sebelumnya, musim semi. Apa yang menarik di musim ini? entahlah, beberapa orang menyukai musim dingin karena bertepatan dengan perayaan natal dan setiap orang akan mengenakan pakaian hangat terbaik yang dapat mengurangi hawa dingin. Namun, itu merepotkan. Aku lebih menyukai musim semi. Musim penuh warna, musim penuh kehidupan. Menyenangkan jika berjalan-jalan dan menemukan bunga sakura bermekaran dengan indahnya. 
Aaah iya, aku hampir lupa. Aku adalah Morimoto Miyako, anak dari keluarga Morimoto. Aku mempunyai seorang adik bernama Morimoto Ryutaro.
Saat ini aku kuliah di Universitas Tokyo, begitu pula adikku. Tepatnya adik kembarku, kami Morimoto bersaudara yang tidak memiliki wajah dan sifat yang mirip. Keluarga kami tinggal di Osawa, sedangkan kami menempati sebuah apartemen di Tokyo karena cukup memakan waktu yang lama dari rumah ke Universitas Tokyo. 
Pagi ini,
Similir angin musim semi yang hangat  membawa harum wewangian bunga sakura. Matahari dengan anggunnya terbit membawa kehangatan yang luar biasa pagi ini. Kuhirup nafas dalam-dalam dan tersenyum karena bunga sakura berterbangan tertiup sejuknya angin pagi ini.
"Nee-chaann" suara yang sama setiap pagi dan selalu mengganggu.
Dan jika tidak kujawab maka, 1, 2, 3...
"Kudobrak pintu kamarmu jika kau tak segera turun"
fuuft, adik yang tidak sopan.
"Hai hai!"
"Kau kemanakan strawberry cake yang ada di pendingin, hah?"
Ternyata ia sudah berdiri di depan pintu kamarku. ckckck
"Ooh, cake itu. aku makan" aku berjalan melewatinya menuju meja makan.
"APAA? Kau apakan? apa aku tidak salah dengar?"
"Kau ini, kenapa harus berteriak segala sih dan pagi-pagi begini sudah terganggu pendengaranmu, ck"
"Arggh, kenapa kau makan neechan? itu kan cake dari Mi-chan. itu spesial cake buatannya untukku." Ia mengambil posisi duduk disampingku.
"Aahh, sou ne. gomen ne Ryu. Neechan tidak tahu kalau itu dari Mi-Chan, karena semalam neechan pulang malam dan lapar jadi neechan memakannya. lagipula cake itu sangat enak. Jadi, neechan memakannya sampai habis."
"Tentu saja cake itu enak, itu kan buatan Mi-chan sendiri. bahkan aku sengaja tidak menghabiskannya kemarin, karena sayang jika memakan cake itu. Lagipula, bukankah kau kencan dengan Ryo-kun semalam, apa kau tidak makan bersamanya? dasar lelaki pelit"
"Heii, jangan menyebut Ryo pelit, kami memang kencan. Tapi, aku yang sengaja menolaknya saat mengajakku makan. lagipula, kau itu pria pelit, dengan saudarimu kau tidak mau berbagi"
"Salah neechan menolak ajakan Ryo makan, tetapi jangan jadikan aku korbannya dong" ia masih saja merajuk.
"Sudahlah Ryu, nanti aku akan ganti cake itu dengan rasa yang sama. aku malas ribut denganmu"
"Arrgh, cake Mi-chan tidak akan tergantikan rasanya. Hanya dia yang dapat membuat cake seenak itu"
"Cih, kau meremehkan kemampuan neechanmu sendiri, aku juga bisa membuatnya. Ooh ya, berhenti memanggil Ryo-kun dengan sebutan Ryo. kau harusnya memanggilnya Niichan, ia lebih tua darimu 2 tahun. sopanlah sedikit Ryu"
"Terserah neechan saja" Ryu beranjak dari kursinya dan berjalan menuju kamarnya.
'dasar anak kecil. masih saja sering ngambek'

Siang ini, aku baru saja selesai mengerjakan tugas kuliah di perpustakaan, Mi-chan kekasih Ryu menghampiriku.
"Hei Ako"
"Halo Mi-chan, sedang apa?"
"Tidak ada, kebetulan aku lewat dan melihatmu keluar dari perpustakaan. Mau kemana?"
"Aku mau mengumpulkan tugas ini dulu, selanjutnya ungkin ke kantin. lho, mana Ryu?"
"Entahlah, ia tidak membalas emailku."
"Dasar anak kecil, ia masih saja marah."
"Eh?"
"Ne, Mi-chan, gomen ne aku memakan cake strawberry buatanmu untuk Ryu, ketika pulang aku lapar sekali tadi malam, jadi karena cake buatanmu begitu menggoda dan enak maka aku habisnkan. makanya, Ryu uring-uringan pagi ini"
"hahaha, Ryu pantas marah padamu, ia sudah memohon padaku dibuatkan cake sejak ulang tahun kalian. hahaha, tidak apa-apa Ako, aku bisa membuatkannya lagi nanti."
"Serius? yatta, kau memang calon adik ipar yang baik. tapi, ngomong-ngomong aku mau juga cake strawberry buatanmu. hehehe"
"tentu saja, tapi bukankah sebaiknya kau belajar membuat cake strawberry Ako, Yama-chan kan sangat suka Strawberry cake. bukankah sebentar lagi ulang tahunnya.?"
"Aaa, benar juga. sejak kami pacaran, aku belum pernah membuatkannya cake."
"Kemampuanmu membuat cake kan tidak buruk Ako, hanya perlu beberapa polesan sedikit."
"Tapi, tetap saja Mi-chan aku takut kalau rasanya tidak enak. Bukan hanya akan megecewakan, tapi juga mempermalukan diriku sendiri"
"Emmm, bagaimana jika sore ini kau ketempatku, kita buat cake strawberry, aku akan membantumu. Kau tidak ada janji dengan siapapun bukan?"
"Tidak ada. Mi-chan baik sekali. baiklah kita buat cake starwberry bersama."

Kediaman Mi-chan
"Kau hanya perlu berhati-hati mengoleskan bahan isian kue di permukaan cake ini, karena disinilah letak keindahannya Ako"
"Aduh, bagaimana mungkin aku bisa sesabar itu Mi-chan. ayolah kau saja yang mengolesnya."
"Tidak Ako, kau yang harus mencobanya. Ayolah, ini kan demi Yama-chan."
"Oke-oke, kalau saja aku tidak mencintai pria manja seperti dia, tak perlu repot-repot begini"
Mi-chan membiarkanku menghias cake yang sudah matang itu, ia hanya sesekali memberi komentar jika ada yang tidak sesuai.
setelah aku selesai, ia meneliti hasil pekerjaanku.
"Tidak buruk" katanya, "Kita bisa menggunakan Ryu sebagai kelinci percobaan, hahaha"
"Tapi, ia tidak akan mau memakannya jika ia tahu ini buatanku, ia pasti takut sakit perut, huh"
"Baiklah, ayo kita ke apartemen kalian, aku akan mengatakan ini buatanku. jika ia tidak dapat membedakan artinya karya nyaris sama seperti cake buatanku. Bagaimana? Lagipula, aku kangen dengan adikmu itu,"
"Huh, dasar." Aku mencibir, "baiklah, lekas bersiap Mi-chan"

"Bagaimana Ryu?"
"Yummy, seperti biasa kue buatan Mi-chan selalu enak" Ryu tersenyum memakan cake starwberry yang kami bawa.
"Kau yakin? tidak berbohong kan? ada yang aneh tidak dengancake ini?"
Ryu nampak berpikir,
"Heem, sepertinya ini kurang manis sedikit, kue Mi-chan kan rasa manisnya selalu pas. tapi ini enak kok, sungguh"
"Yokataa, baiklah. sebenarnya cake ini buatan neechanmu"
"APA?"
"Hei Ryu, apa maksudmu dengan berteriak seperti itu? Hah?"
"Tidak, hanya saja ini unpredictable, mana mungkin neechan bisa membuat cake?"
"Sudahlah, sejak awal aku tahu, kau pasti akan mengejekku." Aku melangkahkan kaki meninggalkan mereka, Mi-chan hanya tertawa kecil melihat kami.
"Bukan begitu, neechan. selama ini kan, kau tak pernah membuat cake strawberry, jadi aku tidak tahu kemampuanmu. cake ini nyaris saama dengan buatan Mi-chan kok." Ryu berusaha menjelaskannya padaku.
Aku tersenyum mendengarnya mengatakan hal itu.
"Lagipula, aku jamin, Ryo-kun pasti akan senang menerima cake buatanmu." hiburnya
 "Baiklah, jika demikian, waktumu untuk mncoba habis dan kue ini akan aku makan sendiri." aku datang mengambil kue itu.
"Jangan, aku juga mau neechan,"
"Kau kan akan selalu dibuatkan Mi-chan, Ryu"
"Tapi kali ini aku ingin memakan cake buatan saudari kembarku, apakah tidak boleh, huh?"
"okee-okee makanlah sepuasmu"

9 May
Sore ini aku mengajak Yama untuk datang ke taman kota. aku telah membawa kotak kue berisi cake untuknya.
Aku tak punya strategi romantis untuk memberikan kue ini dan mengucapkan selamat ulang tahun, sudahlah toh kami memang jarang romantis satu sama lain :)
"Halo sayang"
"Eh" aku sedikit terkejut karena kedantangannya
"Sudah lama? maaf tadi ada kecelakaan lalu lintas, jadi macet"
"Ooh, tidak masalah, aku belum lama juga kok" tiba-tiba aku gugup di hadapannya.
"Anou, Ryo-kun, aku punya sesuatu untukmu. tutup mata"
"Heh?"
"Kubilang tutup mata, ayoo cepat" Ryosuke menutup matanya.
Aku mengeluarkan kue tersebut dan mempersiapkannya,
"Sekarang buka matamu"
Ryosuke perlahan membuka kelopak matanya,

"Ontajoubi omedetou, Ryo-kun" aku tersenyum dihadapannya sementara ia hanya diam, entah karena terharu atau tidak terlalu antusias dengan cake ini.
"Kau membuatnya Ako?"
"Hai" aku menjawabnya sambil sedikit tertunduk."Kau tidak suka?"
"Bukan, hanya saja selama ini kau tak pernah membuat kue, aku hanya sedikit shock saja" ia tersenyum tipis
Aku meletakkan cake tersebut dan mengambil tas kemudian berdiri, Ryosuke yang menyadarinya juga ikut berdiri.
"Hei mau kemana?" tanyanya
"Pulang, untuk apa aku disini kalau hanya untuk kau tertawai." Aku melangkahkan kakiku. Namun, Ryosuke menarik tanganku dan memelukku dari belakang.
"Bukan begitu sayang" ia berbisik tepat di telingaku. "Aku hanya merasa spesial karena kau melakukan untukku apa yang belum pernah kau lakukan, apapun yang kau lakukan, apapun yang tidak dapat kau lakukan sekalipun itu kesukaanku bukan masalah, karena dengan berada disisiku itu lebih dari cukup. selain itu, aku sudah memiliki strawberry cake"
"Apa?" aku berbalik menghadapnya hendak marah kedua kalinya, tapi
"My Strawberry cake is you, dear"
aku mau tak mau tersenyum oleh ucapannya.
"Baiklah, ayo kita coba cake ini, pasti rasanya sangat enak, karena kau membuatnya dengan sepenuh hati, benar begitu kan?" Aku hanya tersenyum dan memotong cake itu untuknya.
Ia memakan cake itu, aku hanya tersenyum melihatnya.
"Yummy, ternyata kau memang memiliki bakat terpendam Ako, cake ini sangat enak, sama seperti yang dijual oleh paman (orang tua Mi-chan). Aku mau lagi"
Aku memberinya sepotong, dan melihatnya makan aku terkikik
"Ada apa?"
"Tidak, hanya saja kau seperti anak-anak Ryo-kun, berantakan sekali. sini aku bersihkan."
Aku hendak membersihkan wajahnya dengan tisu, tapi yang terjadi malah Ryosuke merengkuh wajahku, dan
'cup' satu kecupan mendarat di bibirku.
"Itu untuk cake yang sangat lezat ini, kau juga kan harus merasakannya. Bagaimana? enakkan cake buatanmu?" ia tersenyum.
"Pelit, bagaimana mungkin kau hanya memberiku cake sedikit. harusnya jika mau memberi cake kan kau menyuapiku Ryo-kun" aku pura-pura merajuk.
Kemudian Ryosuke bangun dari duduknya dan duduk berlutut dihadapanku, aku bingung apa yang hendak ia perbuat. Tetapi, tidak lama, ia kembali merengkuh wajahku dan mencium bibirku. Kali ini, ia melakukannya lebih lembut dan lama. diriku seperti terhipnotis atas apa yang ia lakukan dan hanya memejamkan mataku.
"Itu untuk ucapan terima kasih karena telah mencintaiku dan berada di sisiku. I Love You" :)

                                                                               The End



owarii :)
hehehe, gaje yaa? maaf author udah lama ga nulis. baru dapat panggilan nulis tadi. gara-gara keinget ultah Yamada dan belum nyiapin hadiah apapun. Happy birthday Yamada Ryosuke, my beloved ichiban :D

 

Cuap-Cuap Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea